Kamis, 14 April 2011

Yogi Bear Film Review





Haiii kali ini Kya mau bercerita tentang film Yogi si Beruang pencuri keranjang piknik yang pernah menjadi film favorit Ayah Azkya dimasa kecil, film ini diracik dalam format “live action” (gabungan animasi plus aksi nyata) dan 3D, Film yang berdurasi 82 menit dan dibuat dengan budget US$ 80 juta ini disutradarai oleh Eric Brevig yang berpengalaman mengarahkan film Pearl Harbour(2001) dan Men in Black(1997).


Salah satu daya tarik film ini adalah penampilan penyanyi muda berkarir gemilang Justin Timberlake yang mengisi suara sahabat Yogi Bear, Boo-Boo. Timberlake yang memerankan dengan apik tokoh Sean Parker sang penemu situs Napster dalam film The Social Network ini, sebelumnya memang memiliki pengalaman mengisi suara Arthur Pendragon dalam film animasi Shrek.


Jellystone Park tempat tinggal Yogi dan Boo-Boo terancam akan ditutup karena pengunjung yang menurun drastis serta tidak menguntungkan secara finansial. Yogi dan Boo-Boo makin resah ketika walikota Brown (Andrew Daly) yang serakah ikut memberikan andil dalam upaya penutupan taman yang kerap dipakai orang-orang berlibur dan bersenang-senang. Menghadapi tantangan terbesar tersebut, Yogi harus membuktikan bahwa dia benar-benar "beruang terpandai" saat ia dan Boo Boo bergabung dengan musuh lama mereka, Ranger Smith untuk menemukan cara menyelamatkan taman Jellystone.

Wahhh kalau bisa ikut petualangan Yogi dan BoBo pasti seru nih, Off road dengan Jeep


Atau naik Perahu Karet Rafting Boat Arung Jeram Asik kayanya basah - basahan, Yiiiihhhuuuuuy


Habis itu istirahatnya di Jellystone Park, sambil piknik makan Sandwich sampai kekenyangan, Hehehehe...


 Film Yogi Bear berjuang mempertahankan Jellystone Park agar tidak seperti Kota jakarta

Gimana serukan ceritaanya?... Jellystone Park tempat tinggal Yogi dan Boo-Boo memang tidak seharusnya di tutup, Film Yogi Bear berjuang mempertahankan Jellystone Park kalau Aku pikir-pikir agar tidak seperti Kota jakarta, kota Jakarta kita ternyata Perlu Ruang Terbuka Hijau 30 Persen di karenakan sudah banyaknya gedung - gedung menjulang tinggi, Provinsi DKI Jakarta dinilai rentan terhadap perubahan iklim. Karena itu Jakarta perlu ruang terbuka hijau sebanyak 30 persen dari luas wilayahnya. Agar kala hujan deras mengguyur Jakarta tidak langsung kebanjiran.


                                 Monas ke Banjiran kala hujan deras


"Posisi Jakarta sangat rentan karena posisinya berdekatan dengan pantai dan daerah-daerah di sekitarnya memiliki ketinggian dataran yang lebih tinggi. Oleh karena itu begitu hujan besar, Jakarta akan langsung banjir," ujar Arborikultur & Tree Care Specialist dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan di Kemhut, Ismayadi Syamsoedin di kantornya, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (1/2/2011).


Bahkan lanjut Ismayadi, Jakarta terkena risiko banjir rob. Perlunya ruang terbuka ini dikarenakan seiring bertambahnya jumlah penduduk, jumlah industri, transportasi dan polusi. Jakarta saat ini masih berpusat ke ekonomi dan pembangunan. Belum berpusat ke penghijauan.
"Tapi pada kenyataannya ruang terbuka di Jakarta baru 10 persen," ujarnya.

Nah sudah pada tahukan kenapa Jakarta sering Banjir, oleh karena itu cintai lingkungan kita ya agar Banjirnya tidak tambah parah, So... Ikuti terus ya pertumbuhan Azkya lainnya, Byeeeee


Tidak ada komentar:

Posting Komentar